ASIA BARAT
Kawasan wilayah Asia Barat Daya meliputi: Afganistan,
Bahrain,
Siprus,
Palèstina,
Iran, Irak, Israel,
Yordania,
Kuwait,
Libanon,
Oman, Qatar,
Arab Saudi,
Suriah,
Tureuki
(da’irah Anatolia), Uni Emirat Arab, Yaman.
Sejarah
Asia barat dimulai dari peradaban kuno yang
diyakini sebagai pusat peradaban tertua di dunia, oleh bangsa Sumeria.
Mesopotamia terletak diantara 2 sungai penting yaitu sungai Tigris
dan sungai Eufrat. Mesopotamia adalah sebagai
peletak dasar kebudayaan dunia yang sampai saat ini masih terlihat jelas
beberapa peninggalan kebudayaannya. Seperti: religius atau kepercayaan, model
bangunan yang bertingkat-tingkat, tata letak perkotaan yang mengelilingi
bangunan suci, berkembangnya seni pahat/ seni ukir sampai saat ini, dan
fenomena pemakaman Sumeria sama dengan yang ada di Mesir.
Selain sebagai peletak kebudayaan, Asia Barat sejak
pertengahan abad ke-20 menjadi pusat
terjadinya peristiwa-peristiwa dunia dan menjadi wilayah yang sangat rentan baik
dari segi letak, ekonomi, sosial, keagamaan, kebudayaan dan politik. Selain
sebagai tempat kelahiran dan pusat keagamaan agama Yahudi, Kristen dan Islam
juga mempunyai cadangan minyak mentah dalam jumlah banyak.
Dalam dekade ini, Asia Barat menjadi fokus perhatian Dunia. Hal ini disebabkan oleh
dua alasan penting, yakni terjadinya perkembangan-perkembangan yang
berimplikasi luas dan kawasan strategis
yang terletak pada titik pertemuan tiga benua.
Beberapa peristiwa yang berimplikasi luas antara lain
konflik Israel- Palestina yang sampai saat ini masih bergejolak, pergolakan Iran, konflik Irak-Iran (Teluk Parsi I), konflik
Irak- Kwait (Teluk Parsi II), Konflik Irak-AS(Teluk Parsi III), Konflik Lebanon.
Konflik Israel-Palestina ialah konflik yang telah dimulai
sejak 31 tahun yang lalu yang berakar pada masalah kedaulatan dan masalah
zionisme religius. Yakni keinginan Israel untuk mendirikan Negara Yahudi dengan
Palestina sebagai pusatnya ,Untuk merealisasikan maksudnya, Israel mendekati Sultan
Hamid II dibawah Turki yang saat itu menguasai Palestina. Namun ditolak oleh
Hamid II. Kemudian mendekati Inggris yang saat itu berperang dengan Turki dan
berhasil mengalahkannya. Harapan Zionis dimanfaatkan oleh Inggris agar kekuasaan
mereka di Timur Tengah tetap terjamin. Maka keluarlah surat dari menlu Inggris yang kemudian
dikenal dengan Deklarasi Balfour . Dengan
keluarnya deklarasi tersebut, Palestina resmi menjadi Negara mandat Inggris
yang diserahkan kepada Israel
secara sepihak. Konflik ini mengakibatkan v periode perang Arab-Israel, antara
lain:
Perang Arab-Israel I: Melahirkan modifikasi
besar-besaran rencana partisi Palestina dan terjadi pengunghsian besar-besaran
rakyat Palestina dari tanah airnya atau sering dkenal dengan Palestinans
Diaspora.
Perang Arab-Israel II: Dimenangkan gemilang oleh Israel karena Israel
berhasil membuka kembali teluk Aqaba bagi pelayara Israel.
Perang Arab-Israel III: Israel berhasil memporakporandakan
Palestina dan menguasai wilayah Palestina termasuk Yerussalem.
Perang Arab-Israel IV: Kembali kalah kekuatan
militer Arab gagal membela hak-hak Palestina, bahkan Mesir yang merupakan
kekuatan inti menghianati Palestina dalam perjanjian Cham David. Mesir mundur
dari peperangan, dan puncaknya tidak ada lagi Negara-negara arab yang mendukung
perjuangan Palestina.
Selain itu juga terdapat masalah Irak-Iran yang disebabkan
oleh beberapa faktor penting yang salah satunya ialah perebutan wilayah minyak
yang menghasilkan perang Teluk, antara lain:
Teluk I: Perang antara Irak dan Iran yang dilatar belakangi oleh keinginan dua
negara untuk menjadi pemimpin dan penguasa minyak di Timur Tengah
Teluk II: Perang antara Irak dan Kuwait yang
dilatarbelakangi oleh Irak tidak mengakui kemerdekaan Kuwait dan mengklaim
bahwa Kuwait merupakan bagian negara Irak sehingga Irak di bawah Saddam
melakukan invasi ke Kuwait.
Teluk III: dilatar belakangi oleh: Adanya kebohongan atau
propaganda pers Amerika atas tuduhan kepemilikan senjata terlarang Irak ( WMD/
Weapons of Mass Destruction)
Konflik Lebanon: Perang saudara antara kaum Minorit
dengan kaum Sunny dan Si’ah yang bertambah rumit akibat campur tangan oleh
pihak yang bekepentingan( pihak asing). Konflik ini dilatarbelakangi oleh banyaknya
etnis yang hidup bersama namun tidak saling tenggang rasa antara keduanya
.
Penyelesaian:
Ø
AS dan Inggris
Mengurangi campur tangan terhadap permasalahan eksternal
negara lain, sehingga proses penyelesaian antar kedua negara lebih mudah.
Ø
PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa). Seharusnya PBB lebih
bersikap tegas dan tidak memihak, meskipun PBB sebagian besar dikuasai oleh
pihak Amarika Serikat. Hal ini sangat
menghambat proses mediasi diantara konflik-konflik yang terjadi di dunia.
Ø
Wilayah kekuasaan Palestina yang telah dikuasai Israel
dikembalikan dan dibagi menjadi 2: yaitu Israel dan Palestina. Palestina dan Israel saling mengakui dan memberi konsesi
diantara keduanya.
Menurut saya penyelesaian ada dipihak Amerika Serikat sebagai partisipasi
terbesar dari PBB yaitu dengan Pemberian tempat bermukim kepada warga Palestina
untuk mendirikan negara sendiri dan penyerahan wilayah Palestina kepada Israel
dengan syarat tetap membiarkan masjidil Aqsa tetap berdiri teguh. Karena
Masjidil Aqsa merupakan implementasi perwujudan Islam yang kokoh. Selain itu
juga dapat dilakukan dengan saling mengurangi tuntutan. Penyelesaian lain yang
menurut saya dapat dilakukan ialah berada di pihak PBB, yakni tuntutan
persatuan seluruh dunia kepada PBB mengenai Asas PBB yang telah disetujui
bersama, yaitu:
1.Asas Persamaan dan Kedaulatan
2. Asas Itikad baik dari setiap anggota untuk memenuhi kewajiban yang timbul dari adanya piagam PBB
3. Asas cara penyelesaian sengketa dengan cara damai
4. Asas untuk tidak saling mencampuri urusan dalam negeri masing-masing
5. Asas untuk memberikan bantuan yang diperlukan untuk setiap tindakan PBB dan untuk tidak mendukung apapun suatu negara yang sedang dikenai sanksi atau hukuman dari PBB.
2. Asas Itikad baik dari setiap anggota untuk memenuhi kewajiban yang timbul dari adanya piagam PBB
3. Asas cara penyelesaian sengketa dengan cara damai
4. Asas untuk tidak saling mencampuri urusan dalam negeri masing-masing
5. Asas untuk memberikan bantuan yang diperlukan untuk setiap tindakan PBB dan untuk tidak mendukung apapun suatu negara yang sedang dikenai sanksi atau hukuman dari PBB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar