Jumat, 26 Juli 2013

MASYARAKAT ARAB PRA ISLAM SAMPAI JAMAN DINASTIK


A.    PERKEMBANGAN SEJARAH MASYARAKAT ARAB PRA ISLAM

1.      Keadaan Alam dan Kehidupan masyarakat
Dimuka perkembangan Islam orang-orang Arab itu bukanlah suatu bangsa berdarah militer. Sejarah mereka adalah sejarah kaum pedagang, para pelaut yang cakap, dan makmur sehingga benua Afrika dapat perhubungan dengan India. Di utara timbul dua buah kota yang besar pada lalu lintas perdagangan yang melalui daerah itu yaitu kota Petra dan Palmyra. Pembagian geografis dari Negara Arab itu adalah bagian Utara dan Selatan.
Masyarakat Arab sebelum Islam tidak mengenal sistem pemerintahan. Masing masing kabilah mempunyai pemerintahan sendiri yang dikepalai seorang syeikh, sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dalam lingkungan kabilahnya. Disamping itu masing-masing kabilah juga mempunyai seorang hakim yang bertugas mengadili dan menetapkan keputusan mengenai berbagi perselisihan pertikaian yang terjadi di kalangan kabilah.
Masyarakat Arab sebelum datangnya agama Islam tidak mengenal pemerintahan pusat. Masing-masing mempunyai pemerintahan sendiri yang diketuai oleh seorang Syekh. Disamping itu ada juga hakim yang bertugas untuk mengadili sesama kabilah apabila ada perselisihan. Kabilah yang paling disegani saat itu adalah kabilah Quraisy dan mempunyai tugas sebagai berikut :
a.       Al-Hijabah
Bertugas mengurusi Ka’bah, seperti menjaga, membuka, menutup serta menjaga keamanan dan ketertiban ka’bah.
b.      Darun Dakwah
Darun Dakwah adalah suatu majelis permusyarakatan rakyat, bertugas mengurusi masalah perundang-undangan bidang politik, sosial dan budaya.


c.       Diyat
Diyat adalah suatu majelis yang mengurusi masalah pengadilan, baik pidana maupun perdata.
d.      Al-Qiadah
Al-Qiadah adalah majelis yang mengurusi angkatan perang negeri Mekkah, yang mempunyai angkatan bersenjata yang terdiri dari pasukan perang dan penjaga keamanan, dan tugas yang lainnya
Arab Selatan
Merupakan daerah yang mendpat curah hujan cukup banyak. Masyarakat yang tinggal di daerah ini hidup dari hasil bercocok tanam, sehingga tinggkat peradaban masyarakat pada daerah ini cukup tinggi. Di samping itu letak daerah Arab Selatan sangat strategis dalam dunia perdagangan (antara India dan Mesir). Di daerah Arab Selatan juga berkembang duatu kerajaan, yaitu kerajaan Saba. Daerah kerajaan Saba meliputi daerah Yaman. Bangsa Saba sudah memiliki system pengairan yang baik, terbukti dari adanya bendungan Ma’rib.
Arab Tengah
Sebagian besar daerah Arab Tengah merupakan derah gurun pasir. Penduduknya hidup berkelompok dan biasa disebut suku Badawi. Mereka hidup dari hasil peternakan dan perampasan khalifah-khalifah yang melewati daerah itu.
Di sebelah barat daerah Arab Tengah terdapat jalur perjalanan yang biasa digunakan para khalifahdari Arab Selatan ke Arab Utara. Melalui jalur itulah barang-barang dari Asia dibawa ke Syiria untuk diteruskan ke Eropa (Romawi).
Arab Utara
Berbatasan dengan daerah-daerah yang sudah maju, seperti Romawi dan Iran. Daerah Arab utara juga dekat dengan jalur jalan raya Mesir-Romawi-Iran yang bertemu di Palestina. Oaring-orang yang berada di daerah itu sudah banyak mendapat pengaruh peradaban asing. Banyak dari mereka yang sudah beragama Kristen atau Yahudi.
2.      Tata Kehidupan Sosial
Masa Arab sebelum Islam dikenal dengan sebutan zaman Jahiliyah. Keadaan bangsa Arab sebelum Islam tidak mempunyai pemerintahan yang rapi, karena rakyat masih buta huruf. Namun, mereka sudah mempunyai tatanan kehidupan masyarakat menurut kebiasaan. Mereka merupakan bangsa yang sering berpindah tempat untuk mencari penghidupan yang lebih layhak dari tempat terdahulunya.
3.      Adat Istiadat
Bangsa Arab pada zaman sebelum Islam tidak mempunyai adat-istiadat penuh takhayul sebagaimana bangsa-bangsa lain di dunia pada masa itu. Mereka juga dipandang memiliki akhlak yang tidak pantas yaitu bermain judi, minum-minuman keras, berfoya-foya. Bahkan mereka melakukan pencurian dan perampokan pada suku-suku lain sehingga menimbulkan perselisihan dan akhirnya terjadi peperangan antarsuku bangsa Arab.
Ada juga suku bangsa Arab yang biasa melakukan tindak kekejaman, yaitu dengan mengubur anak perempuannyahidup-hidup. Menurut kepercayaan, anak perempuan dipandang tidak berguna, dan orang tuanya merasa hina jika memiliki anak perempuan.
4.      Kepercayaan Bangsa Arab sebelum Islam
Asal mula bangsa Arab menyembah berhala adalah ketika Ka’bah berada dalam kekuasaan Jurhum. Ada pasukan yang dipmpin Amr bin Lubayyi dating ke Mekkah dan berhasil mengalahkan Jurhum. Kemudian Amr bin Lubayyi meletakkan sebuah berhala besar yang bernama Hubal di sisi Ka’bah dan memerintahkan penduduk Hijaz agar menyembah berhala itu.
Disamping menyembah berhala, bangsa Arab juga menyembah malaikat, binatang, jin, dan hantu. Mereka percaya dengan bermacam-macam hantu, seperti hantu yang suka mengganggu anak-anak disebut hantu roh, yang jahat dinamakan syetan, dan yang paling jahat dinamakan Ifrit.

B.     PERKEMBANGAN JAMAN NABI MUHAMMAD SAW DAN KHULAFAURRASYIDDIN

1.      JAMAN NABI MUHAMMAD
Nabi Muhammad dilahirkan dari keluarga bani Hasyim serta dari keluarga terhormat tapi relatif miskin. Nama ayahnya adalah Abdullah dan ibunya adalah Aminah. Beliau adalah seorang rasul yang terakhir. Agama Islam pertama kali diperkenalkan oleh Nabi Muhammad SAW yang dilahirkan pada tanggal 20 April 571 M dari keturunan suku Quraiys. Ketika dalam kandungan ibunya, ayahnya meninggal Dunia. Ketika beliau berusia enam tahun ibunya pun meninggal Dunia sehingga beliau menjadi yatim piatu. Beliau diasuh kakeknya bernama Abdul Muttholib, namun setelah dua tahun kakeknya meninggal kemudian diasuh oleh pamannya Abu Thalib
Pada tahun 611 M, ia mulai mengajarkan agama Islam kepada bangsa Arab Mekkah. Penyebaran agma Islam pertama kali di Mekkah ditentang, terutama oleh orang-orang Quraiys di bawah pimpinan Abu Sofyan. Maka pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun 622 M, Nabi Muhammad hijrah dari Mekkah ke Madinah.
Perkembangan Islam Periode Mekkah
                        Pada awalnya, agama Islam hanya berkembang di kota Mekkah dan sekitarnya. Penyebaran agama Islam pada awalnya dilakukan secara semnbunyi-sembunyi. Sejak agama Islam dilakukan secara terbuka, muncul berbagai reaksi perlawanan yang menentang penyebaran Islam, seperti penyiksaan, ancaman keselamatan terhadap para pengikut Islam. Dengan keadaan seperti itu, pada tahun 615 M Nabi Muhammad mengungsikan sejumlah pengikutnya ke Habsyah yang sekarang menjadi Ethiopia.
                        Perlawanan yang terjadi di Mekkah terhadap Islam semakin bertambah, sehingga kedudukan Nabi Muhammad semakin teracam. Akhirnya Nabi Muhammad memutuskan untuk meninggalkan Mekkah dan hijrah ke Yastrib yang kemudian sekarang menjadi Maddinah.

Perkembangan Islam Periode Madinah
                        Sebelum Nabi Muhammad melakukan hijrah, telah terjadi peristiwa yang sangat penting, yaitu Isra’ dan Mi’raj pada tanggal 27 Rajab tahun 521 M. Isra’ artinya perjalanan malam yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dari Masjid Al- Haram ke Masjid Al- Aqsa di Palestina. Setelah ibadah sholat di Masjid Aqsa, Nabi Muhammad SAW melakukan Mi’raj, yaitu meneruskan perjalanannya ke Sidratu’l Muntaha menghadap Allah SWT. Setelah melakukan Isra’ Mi’raj, pada malam itu juga Nabi Muhammad kembali ke Mekkah.
                        Setelah tiba di Mekkah dan atas prmintaan para pengikutnya di Madinah, maka pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun 622 M, Nabi Muhammad melakukan hijrah dari Mekkah ke Madinah. Di Madinah Nabi Muhammad SAW disambut dengan gembira oleh masyarakat, karena kedatangan Nabi sudah sangat diharapkan. Di Madinah perkembangan agama Islam cukup pesat dan penganutnya bertambah banyak.
                        Setelah beberapa lamanya Nabi Muhammad menetap di Madinah, akhirnya turun perintah jihad. Jihad ini ditujukan untuk melawan Mekkah dan mempertahankan Ka’bah. Pertempuran ini terjadi di gurun Badar dan Uhud tahun 630 M. Ka’bah berhasil dikuasai oleh orang-orang Islam dan akhirnya penduduk Mekkah tunduk serta mau masuk Islam. Dengan demikian Nabi Muhammad berhasil melaksanakan tugasnya sebagai Rasul dan pemimpin Negara. Nabi Muhammad SAW wafat pada 8 April 632 di Madinah.

2.      JAMAN KHULAFAURRASYIDDIN
Setelah wafatnya nabi Muhammad SAW, muncullah para khalifah (artinya pengganti). Fungsi mereka menggantikan jabatan Nabi Muhammad sebagai kepala Negara, jakim, dan panglima perang. Jabatan khalifah ini berlangsung hingga tahun 1923 M, dan baru setelah Mustafa Kemal Pasha menjadi kepala Negara, sisitem kekhalifahan dihapuskan.
Jabatan para khalifah ditentukan dan dipilih oleh para pemuka Islam. Empat orang khalifah yang pertama disebut Khulafaurrasyiddin, yaitu: Abu Bakar As Shiddiq, Umar bin Khattab, Usman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib.
a.       Khalifah Abu Bakar
Ada beberapa tindakan yang penting dilaksanakan oleh khalifah Abu Bakar (632-634 M), diantaranya:
ü  Mengembalikan suku-suku Arab yang murtad ke agama Islam.
ü  Membasmi nabi-nabi palsu, seperti Tulaiha, Musailama.
ü  Mulainya pengumpulan lebaran surat-surat Al-Quran.
ü  Ekspansi Islam keluar jazirah Arab.
b.      Khalifah Umar bin Khattab
Ada beberapa tindakan penting dari Pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab (644 M), diantaranya:
ü  Tahun hijrah dijadikan permulaan Islam, yaitu tahun 622 M sama dengan 1 tahun Hiijrah.
ü  Daerah Islam diperluas sampai daerah perbatasan India dan Tripoli (di Afrika Utara).
ü  Akibat perluasan wilayah itu, Islam mendapat kekuatan politik di daerah-daerah yang sejak dulu mempunyai kebudayaan tinggi. Kemudian terjadi perpaduan antara agama Islam dan kebudayaan setempat, yang telah terpengaruh kebudayaan Yunani.
c.       Khalifah Usman bin Affan
Jasa Khalifah Usaman bin Affan (644-656 M) pada masa pemerintahan adalah dibukukannya secara resmi kitab Al-Quran. Pekerjaan ini diserahkan kepada Zaid bin Tsabit dan susunan Al-Quran itu sekarang tidak mengalami perubahan.
Dalam menjalankan pemerintahannya Usman sangat dipengaruhi oleh keluarganya, yaiut umayyah. Bahkan khalifah Usman lebih mendahulukan kepentingan keluarga dibandingkan kepentingan negaranya. Sehingga lambat laun timbul oposisi terhadap Usman. Pada tahun 655 M, Khalifah Usman mati terbunuh oleh pihak oposisi yang berasal dari orang Islam itu sendiri.
d.      Khalifah Ali bin AbiThalib
Khlaifah Ali yang merupakan menantu Nbi, menduduki jabatan kekhalifahan (656-661 M). Namun, keluarga umayyah tidak mnyetujui Ali menjadi khalifah dan mereka mencalonkan Mu’awiyah menjadi (gubernur Syiria) sebagai khalifah. Akhirnya perang saudara tidak dapat dihindarkan lagi. Pada tahun 661 M Ali mati terbunuh oleh anggota khawarij.


e.       Kehalifahan Umayyah
Keluarga Umayyah memerintah pada 661-750 M. Pusat kekuasaan Negara Islam dipindahkan ke Syiria. Wilayah kekuasaan Negara Islam pada khalifah Umayyah meliputi wilayah yang sangat luas dan merupakan Negara terbesar di dunia.
Pada tahun 750 Mterjadi perebutan kekuasaan terhadap keluargan Umayyaholeh golongan Abbasiyah (Abbas adalah nama Paman Nabi Muhammad SAW). Dalam perebutan kekuasaan itu, hampir seluruh keluarga Umayyah musnah, hanya seorang yang berhasil meloloskan diri yaitu Abdur Rochman.
f.       Khalifahan Abbasiyah
Kekhalifahan Abbasiyah 750-1258 M mengalami perkembangan yang cukup pesat dan pada masa pemerintahan Harun Al Rasyid (786-809 M) mencapai puncak yang gemilang.
Dalam perkembangan berikutnya kekhalifahan ini mengalami kemunduran. Hal ini disebabkan oleh:
Ø  Terjadi perebutan jabatan kekhalifahan di antara keluarga sendiri, sehingga dalam istana terdapat kelompok-kelompok yang saling bertentangan.
Ø  Pertentangan itu mengakibatkan pemerintahan pusat menjadi lemah sehingga daeah-daerah banyak yang memerdekakan diri.
g.      Kekhalifahan Cordoba
Abdur Rochman, satu-satunya keturunan kekhalifahan Umayyah yang berhasil menyelamatkan diri dari golongan Abbasiyah, mendirikan kekhalifahan Cordoba di Spanyol. Pada zaman kekhalifahan Cordoba, ilmu pengetahuan dan kebudayaan berkembang pesat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar