Jumat, 26 Juli 2013

Hubungan Filsafat dengan Sejarah


HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN SEJARAH
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
                Dalam kehidupan bermasyarakat manusia tidak hidup dapat sendiri tanpa bantuan orang lain. seperti halnya juga dengan ilmu, di mana ilmu memiliki keterkaitan antara satu dengan yang lain. Di dalamnya terkandung unsur yang saling melengkapi dan mendukung. Dalam keterkaitan tersebut  ilmu filsafat memiliki hubungan dan keterkaitan yang tidak pelak dengan  ilmu sejarah.
              Pada hakekatnya ilmu sejarah dan ilmu filsafat memiliki hubungan yang kompleks. Namun ada kalanya ilmu sejarah dan ilmu filsafat bersifat bertentangan yang di akibatkan oleh keobjectivitasannya di mana ilmu sejarah bersifat objectiv dan sesuai dengan kenyataan, sedangkan ilmu filsfat bersifat abstrak atau berupa angan-angan belaka.                                                                                             Filsafat merupakan penyelidikan kritis atas pengandaian-pengandaian dan pernyataan-pernyataan yang diajukan oleh berbagai bidang ilmu pengetahuan. Salah satunya ilmu pengetahuan mengenai asal-usul filosof yang erat hubungannya dengan sejarah. Filsafat selalu mengalami perkembangan, begitu juga sejarah. Peristiwa selalu kait-mengait antara yang satu dan yang lain, sedangkan filsafat, filosof saling berhubungan antara yang satu dengan yang lain.
B.     Rumusan Masalah
1.        Pengertian sejarah
2.      Pengertian filsafat
3.      Manfaat sejarah
4.      Manfaat filsafat
5.      Hubungan filsafat dengan sejarah
6.      Pengaruh filsafat terhadap ilmu sejarah
C.    Tujuan Penulisan
1.      Memenuhi tugas mata kuliah Dasar-Dasar Ilmu Sosial
2.      Mengetahui pengertian sejarah dan filsafat
3.      Mengetahui kegunaan sejarah dan filsafat
4.      Mengetahui hubungan sejarah dan filsafat
5.      Pengaruh filsafat dengan ilmu sejarah


                            
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Sejarah
         Dalam bahasa Arab, Sejarah sama dengan syajara yang berarti terjadi, syajarah A`n-nasab  berarti pohon silsilah. Dalam bahasa latin stadium, perancis kuno General, bahasa yunani historia yang berarti orang pandai. Sedangkan menurut helius syamsudin dan ismaun 1996, Sejarah berasal dari bahasa Arab yaitu syajaratun yang berarti pohon kayu. sejarah dapat kita artikan sebagai ilmu yang mempelajari aktivitas manusia masa lampau (Kuntowijoyo,17).Tidak terlalu mudah mendefinisikan sejarah. Sehubungan dengan hal itu, sidi Gazalba mendefinisikan sejarah sebagai gambaran masa lalu tentang manusia dan sekitarnya sebagai mahkluk sosial yang di susun secara ilmiah dan lengkap, meliputi urutan fakta masa tersebut dengan tafsiran dan penjelasan yang member pengertian tentang apa yang telah lalu.
B.     Kegunaan Sejarah
          Sejarah itu berguna secara intrinsik dan ekstrinsik. Secara intriksik sejarah itu berguna sebagai pengetahuan, sedangkan secara ekstrinsik sejarah di gunakan sebagai pendidikan.
Ø  Intrinsik
Ada 4 guna sejarah sebagai Intriksik, yaitu :
1.      Sejarah Sebagai Ilmu
Dapat berkembang dengan berbagai cara, antara lain :
·         perkembangan dalam filsafat : Di tunjukkan ketika filsfat sejarah zaman pertengahan di dominasi oleh filsafat sejarah Kristen,maka penulisan yang menonjolkan peran orang-orang suci juga tampak.
·         Perkembangan dalam teori sejarah
·         Perkembangan dalam ilmu-ilmu lain
·         Perkembangan dalam metode sejarah
2.       Sejarah sebagai cara mengahui masa lampau
3.       Sejarah sebagai pernyataan pendapat
4.       Sejarah sebagai profesi
Ø  Ekstrinsik
             Sejarah dapat di gunakan sebagai Liberal Education untuk mempersiapkan individu secara filosofis. Artinya sejarah dapat berfungsi  sebagai pendidikan  menyeluruh, tidak hanya pengetahuan yang di peroleh di jurusan sejarah saja. Namun, sejarah selain di ajarkan dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi juga di ajarkan lewat penataran-penataran P-41.
          Selanjutnya, Secara umum sejarah mempunyai fungsi pendidikan, di antaranya :
·         Sejarah sebagai pendidikan moral
·         Sejarah sebagai pendidikan penalaran
·         Sejarah sebagai pendidikan politik
·         Sejarah sebagai pendidikan kebijakan
·         Sejarah sebagai pendidikan perubahan
·         Sejarah sebagai pendidikan masa depan
·         Sejarah sebagai pendidikan keindahan
·         Sejarah sebagai ilmu bantu
·         Sejarah sebagai latar belakang
·         Sejarahh sebagai bukti

C.    Pengertian Filsafat
            Kata filsafat berasal dari kata yunani, Filosofia yang berarti mencintai kebijaksanaan. Filsafat ialah ilmu tentang pengkritikan dan sistematika pengetahuan, penyimpulan pengetahuan empiris, pengajaran rasional, akal pengalaman2. Dari kata tersebut lahirlah kata inggris Philoshopy di terjemahkan sebagai cinta kearifan. Menurut pengertian yang lazim berlaku di timur (Tiongkok, India) seorang di sebut filosof bila dia telah mandapatkan kebijaksanaan. Sedangkan pengertian yang tidak lazim berlaku di barat, kata mencintai tidak perlu oleh kebijaksanaan karena itu yang di sebut filosof atau orang yang bijaksana.     
_________________________
1 Dr.Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah, halm. 26
2 Soekanto, soerjono. Sosiologi Suatu Ilmu Pengantar, halm. 2
            Pengertian filsafat secara terminologi sangat beragam, baik dalam ungkapan maupun titik tekanannya. Bahkan, Moh. Hatta dan Langeveld mengatakan bahwa definisi filsafat tidak perlu di berikan karena setiap orang memiliki titik tekan sendiri dalam definisinya. Oleh karena itu, biarkan saja seorang peneliti filsafat terlebih dahulu kemudian menyimpulkan sendiri3.
         Namun secara umum, dapat kita simpulkan beberapa pengertian pokok tentang filsafat, yaitu :
1.      Upaya spekulatif untuk menyajikan suatu pandangan sistematik serta lengkap tentang seluruh realitas
2.      Upaya untuk melukiskan hakikat realitas akhir dan dasar serta nyata
3.      Upaya untuk menentukan batas-batas dan jangkauan pengetahuan : sumbernya , hakikatnya, keabsahannya, dan nilainya.
4.      Penyelidikan kritis atas pengandaian dan pernyataan yang di ajukan berbagai bidang ilmu pengetahuan.
5.      Di siplin ilmu yang berusaha membantu melihat apa yang anda katakan dan untuk mengatakan apa yang di lihat.
D.    Kegunaan Mempelajari Filsafat
Manfaat mempelajari ilmu filsafat antara lain :
a)      Mempertegas bahwa dalam persoalan sumber dan tujuan antara ilmu, agama tidak ada pertentangan.
b)      Mendorong para ilmu untuk konsisten dalam mendalami ilmu dan mengembangkannya.
c)      Dapat menambah ilmu pengetahuan karena dengan bertambahnya pengetahuan akan bertambah pula cakrawala pemikiran, cakrawala pandang  yang semakin luas.Hal tersebut dapat membantu penyelesaian masalah yang selalu dihadapi dengan cara yang lebih bijaksana.
d)     Menjadi pedoman bagi dosen dan mahasiswa , terutama membedakan persoalan yang ilmiah dan non ilmiah.
_____________________________
3 Dr. Amsal Bachtiar. Filsafat Ilmu. Halm. 7







e)      Dasar semua tindakan adalah ide, ide itulah yang akan membawa manusia kearah  suatu kemampuan untuk merentang  kesadarannya dalam segala tindakannya, sehingga manusia akan dapat lebih hidup, lebih peka terhadap diri dan lingkungannya, lebih sadar terhadap hak dan kewajibannya.
f)       Dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, semakin di tantang untuk memberikan alternatifnya.Mengingat hal-hal tersebut kita sangat memerlukan suatu ilmu yang si fatnya memberikan pengarahan dengan ilmu tersebut, manusia akan di bekali suatu kebijaksanaan yang di dalamnya memuat nilai-nilai kehidupan yang sangat diperlukan oleh umat manusia . hanya ilmu filsafah yang diharapkan mampu dapat member manusia suatu integrasi dalam membantu manusia mendekatkan pada nilai-nilai kehidupan untuk mengetahui mana yang kita terima atau ditolak.Filsafat berguna bagi manusia apabila filsafat tersebut memeperlihatkan kemajuan yang positif bagi kehidupan manusia.

E.     Hubungan Filsafat Dengan Ilmu Sejarah
Hubungan Filsafat dengan Ilmu Sejarah saling terkait, baik secara subtansional maupun ilmiah, karena adanya ilmu filsafat yang didukung oleh sejarah. Pada awalnya bangsa Yunani dan bangsa lain di dunia ini beranggapan bahwa semua kejadian dialam ini dipengaruhi oleh para Dewa. Karenanya, para Dewa harus dihormati dan disembah. Dengan filsafat, pola piker yang selalu tergantung pada Dewa diubah menjadi pola piker ke depan berdasarkan pengalaman dan berdasarkan rasio.
Sejarah sebagai ilmu dapat terjatuh atau  bersifat non ilmiah yang berhubungan dengan filsafat, untuk itu, sejarah harus dimoralkan dan diubah menjadi abstrak.
1.      Sejarah di moralkan
2.       Sejarah sebagai ilmu yang konkret dapat menjadi filsafat yang abstrak.
           
Pada zaman pertengahan sejarah dipengaruhi teologi,pada abad ke-19 oleh liberalism dan nasionalisme.Dan abad ke-20 oleh marxisme, reaksi terhadap moralisasi sejarah sudah terjadi pada abad ke-19 ketika sejarah terpengaruh oleh aliran filsafat positivisme dalam semua ilmu.
Sejarah berusaha mandiri sebagai ilmu positif dengan Leopold Van Ranke (1795-1886) dari Jerman yang menganjurkan supaya sejarah hanya menulis “ Apa sesungguhnya yang terjadi”, ia sering disebut sebagai bapak historiografi modern, dengan cara menulis tentang apa yang sesunguhnya terjadi.
            Sejarah akan menjadi objektif, sering tokoh-tokoh agama dari zaman pertengahan di eropa dijadikan teladan bagi modal masyrakat. Filsafat itu abstrak (bahasa latin abstraktus berarti pikiran) dan spekulatif (bahasa latin spekulation berarti gambaran angan-angan) dalam arti filsafat hanya berurusan dengan pikiran umum. Kalau sejarah berbicara tentang manusia, maka yang dibicarakan ialah orang tertentu yang mempunyai waktu dan tempat, serta terlibat dalam kejadian. Filsafat sebaliknya, kalau ia berbicara tentang manusia,maka manusia itu ialah manusia pada umumnya, manusia yang hanya ada dalam gambaran angan–angan. Namun adakalanya sejarah bukan saja selalu  benar secara faktual, tetapi benar secara filsafat4.

F.     Pengaruh Filsafat Terhadap Ilmu Sejarah
Filsafat sangat berpengaruh terhadap ilmu sejarah karena filsafat yang merupakan pemikiran manusia secara kritis selalu dan terus menerus berkembang. Hal ini didalami tidak dengan melakukan percobaan-percobaan, tetapi dengan mengutarakan masalah secara jelas serta solusi yang paling tepat. Filsafat akan berhubungan dengan sejarah karena perkembangannya. Dalam perkembangan tersebut, filsafat akan mengurai sejarahnya, dari siapa filosof pertama sampai sekarang ini, selain itu apa kajiannya dan bagaimana juga ada.
Sebagai contoh: Bila kita mengkaji sejarah filsafat Islam, terutama di perguruan-perguruan tinggi, maka kita akan menemukan adanya silabus yang seragam. Yaitu kajian filsafat Islam yang diawali dengan kajian terhadap al-Kindi. Selanjutnya diikuti oleh al-Farabi, Ibn Sina, al-Ghazali, Ibn Rusyd dan kawan-kawan, dan setelah itu selesai.           
      _________________________
4 Kuntowijaya, Metodologi Sejarah. halm. 4                                    



BAB III
PENUTUP


A.    Kesimpulan
             Sejarah ialah ilmu yang mempelajari aktifitas manusia pada masa lampau. Sejarah memiliki dua fungsi yaitu sebagai pendidikan dan sebagai ilmu pengetahuan. Sejarah sebagai ilmu dapat berkembang dengan ilmu filsafat. Hubungan filsafat dengan ilmu sejarah terletak pada cara pandang individu dalam mencapai kebijaksanaan berdasarkan pengalaman. Filsafat sebagai disiplin ilmu yang berusaha melihat apa yang dikatakan dan mengatakan apa yang dilihat. Selain itu, sebagai upaya spekulatif untuk menyajikan suatu pandangan sistematik serta lengkap tentang seluruhh realita kehidupan.
B.     Saran
             Kepada masyarakat umumnya dan pembaca khususnya, untuk dapat terus mengembangkan ilmu-ilmu pengetahuan, apapun konteksnya. Dalam hal ini, mengenai hubungan filsafat dengan ilmu sejarah yang ke duanya mempunyai hubungan saling terkait, baik secara subtansial maupun ilmiah.
            Kepada penulis berikutnya, kami berharap dapat memeperbaiki dan menyempurnakan baik dalam penulisan maupun penyusunan makalah ini.
          Selain itu, kepada para pembaca, kami mengharap kritik dan saran yang membangun guna penyusunan makalah selanjutnya.




DAFTAR PUSTAKA

Kuntowijoyo, Dr. prof. 1995. Pengantar ilmu sejarah. Yoyakarta : PT Bentang Pustaka
Achmadi, asmoro. 2007. Filsafat Umum. Jakarata: PT Raja Grafindo Persada
Latief, Dr. juraid abdul. 2006. Manusia, Filsafat dan Sejarah. Jakarta: PT Bumi Aksara
Bakhtiar, Amsal. 2005. Filsafat Ilmu. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Soekanto, soerjono. 2007. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta :PT Raja Grafindo Persada
Kuntowijoyo. 2003. Metodologi Sejarah. Yogyakarta :UGM

1 komentar:

  1. Tulisan anda sangat membantu.
    thanks..
    http://talagamandarani.blogspot.com/

    BalasHapus