TEORI MASLOW
Oleh: Ida Nur Azizah
Teori Maslow didasarkan atas asumsi bahwa didalam
individu terdapat dua hal yang sangat pokok, yaitu:
a. Suatu usaha yang positif untuk
berkembang
b. Kekuatan untuk melawan atau menolak
hambatan untuk berkembang (sugihartono, dkk. 2007. psikologi pendidikan. Halm
118)
Asumsi
Maslow dikembangkan menjadi:
a. Manusia selalu mempunyai kebutuhan untuk terus berkembang dan maju,
b. Kebutuhan pokok akan dipenuhi terlebih dahulu dibanding kebutuhan lainnya. Dari perkembangan asumsi diatas, pada tahun 1943 Maslow mengajukan paper yang berjudul A Theory of Human Motivation yang berarti bahwa manusia akan menyelesaikan kebutuhan dasarnya dulu sebelum menuju kebutuhan-kebutuhan yang lebih luas. Menurut teori kebutuhan Maslow, kebutuhan yang berada pada hierarki lebih paling bawah tidak harus dipenuhi sebagian sebelum seseorang akan mencoba untuk memiliki kebutuhan yang lebih tinggi tingkatannya.
a. Manusia selalu mempunyai kebutuhan untuk terus berkembang dan maju,
b. Kebutuhan pokok akan dipenuhi terlebih dahulu dibanding kebutuhan lainnya. Dari perkembangan asumsi diatas, pada tahun 1943 Maslow mengajukan paper yang berjudul A Theory of Human Motivation yang berarti bahwa manusia akan menyelesaikan kebutuhan dasarnya dulu sebelum menuju kebutuhan-kebutuhan yang lebih luas. Menurut teori kebutuhan Maslow, kebutuhan yang berada pada hierarki lebih paling bawah tidak harus dipenuhi sebagian sebelum seseorang akan mencoba untuk memiliki kebutuhan yang lebih tinggi tingkatannya.
1. Defisit Needs
2. Physiological Need
Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan pokok(kebutuhan
primer ) yang ada pada kehidupan manusia. Pada dasarnya, manusia harus memenuhi
kebutuhan fisiologisnya untuk dapat bertahan hidup. Pada tahap awal ini,
manusia harus memenuhi kebutuhan pokok seperti: makanan, tidur, minum, dan
hal-hal lainnya. Apabila kebutuhan dasar ini belum terpenuhi, maka manusia akan
mengalami kesulitan untuk berfungsi secara normal.
3.
Safety Needs (Kebutuhan Keamanan)
Pada hirarki tingkat
kedua, manusia membutuhkan rasa keamanan dalam dirinya. Baik keamanan secara
harfiah (keamanan dari perampok, orang jahat, dan lain-lain), maupun keamanan
secara finansial ataupun hal lainnya. Dengan memenuhi kebutuhan keamanan
tersebut, dapat dipastikan bahwa kebutuhan manusia dapat berlanjut ke tahap
berikutnya, yaitu kebutuhan kasih sayang dan sosial. setelah rasa aman
terpenuhi, maka selanjutnya adalah bersosialisasi. Hubungan sosial seperti:
pertemanan, berkelompok, atau hubungan cinta adalah salah satu contoh pemuasan
kebutuhan ini.
4. Belonging Needs (Kebutuhan kasih sayang / sosial)
Kebutuhan
akan kasih sayang akan muncul ketika kita memberi dan menerima sesuatu yang
berbeda. Misalnya perasaan menyenangkan yang dimiliki pada saat kita memiliki
sahabat, seseorang untuk berbagi cerita, hubungan dekat dengan lain jenis dan
sebagainya.
5. Esteem Needs (Kebutuhan Percaya
Diri)
Kebutuhan akan kepercayaan diri akan muncul ketika
seorang individu merasa telah dihargai dan dihormati dalam masyarakat luas.
Kebutuhan untuk percaya diri ini biasanya muncul setelah ketiga kebutuhan yang
lebih mendasar sudah terpenuhi, meskipun tidak menutup kemungkinan bahwa
kebutuhan semacam ini dapat muncul tanpa harus memenuhi ketiga kebutuhan yang
lebih mendasar. Misalnya: individu akan merasa mempunyai kekuatan untuk
mengejar prestasi dalam lembaga pendidikan seperti sekolah karena merasa akan
memperoleh penghormatan dari orang lain.
1. Self-Aktualization ( Kebutuhan
aktualisasi diri )
Kebutuhan
Aktualisasi diri akan muncul apabila kebutuhan
dasar telah terpenuhi. Pada tahap ini biasanya seseorang akan berhadapan dengan
ambisi untuk menjadi seseorang memiliki kemampuan lebih dari orang lain. Seperti hasrat untuk mengetahui serta memenuhi
ketertarikannya akan suatu hal dengan mengaktualisasikan keinginan.
Maslow mendefinisikan Aktualisasi diri sebagai:
Pertumbuhan intrinstik atas apa yang telah ada dalam diri organisme atau lebih
akuratnya, dari apa sebenarnya organisme itu, secara sederhananya: meraih
potensi diri sendiri. Seperti seorang seniman yang membuat lukisan, pemusik
yang membuat lagu dan lain sebagainya
2. Being needs atau B-Needs,
Kebutuhan ini berhubungan dengan suatu
kepercayaan atau agama. Ada beberapa kesalahan dalam memahami konsep agama
dalam teori Maslow ini, agama bukanlah berada dalam aktualisasi diri saja tetapi
dalam keseluruhan kebutuhan. Agama dalam aktualisasi diri adalah tujuan, sedangkan
agama dalam kebutuhan lain lebih cenderung menjadi sebuah proses.
DAFTAR PUSTAKA
Sugihartono, dkk. 2007.Psikologi Pendidikan.Yogyakarta:UNY press
http://www.slideshare.n references:
http://www.age-of-the-sage.org/psychology/maslow_pyramid.html
Corr, P. J., & Matthews, G. (Eds.). (2009). The Cambridge Handbook of Personality
Psychology. New York: Cambridge University
Press
et/ghozalice/teori-belajar-psikologi-3542698
Tidak ada komentar:
Posting Komentar