Jumat, 26 Juli 2013

TEORI MASLOW


 TEORI MASLOW
Oleh: Ida Nur Azizah
 
Teori  Maslow didasarkan atas asumsi bahwa didalam individu terdapat dua hal yang sangat pokok, yaitu:
a.  Suatu usaha yang positif untuk berkembang
b.  Kekuatan untuk melawan atau menolak hambatan untuk berkembang (sugihartono, dkk. 2007. psikologi pendidikan. Halm 118)
Asumsi Maslow dikembangkan menjadi:
a. Manusia selalu mempunyai kebutuhan untuk terus berkembang dan maju,
b. Kebutuhan pokok akan dipenuhi terlebih dahulu dibanding kebutuhan lainnya.              Dari perkembangan asumsi diatas, pada tahun 1943 Maslow mengajukan paper yang berjudul A Theory of Human Motivation yang berarti bahwa manusia akan menyelesaikan kebutuhan dasarnya dulu sebelum menuju kebutuhan-kebutuhan yang lebih luas.
Menurut teori kebutuhan Maslow, kebutuhan yang berada pada hierarki lebih paling bawah tidak harus dipenuhi sebagian sebelum seseorang akan mencoba untuk memiliki kebutuhan yang lebih tinggi tingkatannya.
Dalam hal ini  dengan dapat diuraikan urutan kebutuhan yang bersifat hirarki sebagai berikut:

1. Defisit Needs
2. Physiological Need
Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan pokok(kebutuhan primer ) yang ada pada kehidupan manusia. Pada dasarnya, manusia harus memenuhi kebutuhan fisiologisnya untuk dapat bertahan hidup. Pada tahap awal ini, manusia harus memenuhi kebutuhan pokok seperti: makanan, tidur, minum, dan hal-hal lainnya. Apabila kebutuhan dasar ini belum terpenuhi, maka manusia akan mengalami kesulitan untuk berfungsi secara normal.
3. Safety Needs (Kebutuhan Keamanan)

Pada hirarki tingkat kedua, manusia membutuhkan rasa keamanan dalam dirinya. Baik keamanan secara harfiah (keamanan dari perampok, orang jahat, dan lain-lain), maupun keamanan secara finansial ataupun hal lainnya. Dengan memenuhi kebutuhan keamanan tersebut, dapat dipastikan bahwa kebutuhan manusia dapat berlanjut ke tahap berikutnya, yaitu kebutuhan kasih sayang dan sosial. setelah rasa aman terpenuhi, maka selanjutnya adalah bersosialisasi. Hubungan sosial seperti: pertemanan, berkelompok, atau hubungan cinta adalah salah satu contoh pemuasan kebutuhan ini.

4. Belonging Needs (Kebutuhan kasih sayang / sosial)
Kebutuhan akan kasih sayang akan muncul ketika kita memberi dan menerima sesuatu yang berbeda. Misalnya perasaan menyenangkan yang dimiliki pada saat kita memiliki sahabat, seseorang untuk berbagi cerita, hubungan dekat dengan lain jenis dan sebagainya.

5. Esteem Needs (Kebutuhan Percaya Diri)
            Kebutuhan akan kepercayaan diri akan muncul ketika seorang individu merasa telah dihargai dan dihormati dalam masyarakat luas. Kebutuhan untuk percaya diri ini biasanya muncul setelah ketiga kebutuhan yang lebih mendasar sudah terpenuhi, meskipun tidak menutup kemungkinan bahwa kebutuhan semacam ini dapat muncul tanpa harus memenuhi ketiga kebutuhan yang lebih mendasar. Misalnya: individu akan merasa mempunyai kekuatan untuk mengejar prestasi dalam lembaga pendidikan seperti sekolah karena merasa akan memperoleh penghormatan dari orang lain.

1.     Self-Aktualization ( Kebutuhan aktualisasi diri )

      Kebutuhan Aktualisasi diri  akan muncul apabila kebutuhan dasar telah terpenuhi. Pada tahap ini biasanya seseorang akan berhadapan dengan ambisi untuk menjadi seseorang memiliki kemampuan lebih dari orang lain. Seperti  hasrat untuk mengetahui serta memenuhi ketertarikannya akan suatu hal dengan mengaktualisasikan keinginan.
Maslow mendefinisikan Aktualisasi diri sebagai: Pertumbuhan intrinstik atas apa yang telah ada dalam diri organisme atau lebih akuratnya, dari apa sebenarnya organisme itu, secara sederhananya: meraih potensi diri sendiri. Seperti seorang seniman yang membuat lukisan, pemusik yang membuat lagu dan lain sebagainya


2. Being needs atau B-Needs,
Kebutuhan ini berhubungan dengan suatu kepercayaan atau agama. Ada beberapa kesalahan dalam memahami konsep agama dalam teori Maslow ini, agama bukanlah berada dalam aktualisasi diri saja tetapi dalam keseluruhan kebutuhan. Agama dalam aktualisasi diri adalah tujuan, sedangkan agama dalam kebutuhan lain lebih cenderung menjadi sebuah proses.



DAFTAR PUSTAKA
Sugihartono, dkk. 2007.Psikologi Pendidikan.Yogyakarta:UNY press
http://www.slideshare.n references:
http://www.age-of-the-sage.org/psychology/maslow_pyramid.html
Corr, P. J., & Matthews, G. (Eds.). (2009). The Cambridge Handbook of Personality Psychology. New York: Cambridge University Press
et/ghozalice/teori-belajar-psikologi-3542698


Tidak ada komentar:

Posting Komentar